Translate

Jumat, 19 Juli 2013

ALGEBRATOR : Penyelesaian Persamaan-persamaan, Elips, Hiperbola, Parabola, DLL

Lama yah, gak ngeblog akunya.
Mau share nih, tadi baru dapet mainan baru. haha
dapet aplikasi buat mempermudah nyelesaiin soal matematika. nama nya ALGEBRATOR FOR STUDENT.

bisa ngegambar grafik, nyari penyelesaian persamaan, dll.
langkah-langkah penyelesaiannya jelas banget loh. haha
ngebantu banget buat aku yang lagi ngambil SP Geometri analitik. walau masih tetap harus memanfaatkan Geogebra.

Buat yang mau nyoba?
Nih Link Download nya.
Silahkan sedot gan... Free kok.

Minggu, 05 Mei 2013

Historical tourism in the Philippines

      For the Philippines, which is known from the province of Negros Occidental is the food delicious and also the affordable price . But other than that, Negros Occidental is also rich in history and culture.
      An example is the city of Talisay, Bacolod bordering (the city that was founded in the mid-1700s) and Silay (colonial Spanish entry since the 16th century). Approximately 10 miles from Bacolod-Silay International Airport, the most famous tourist destinations in Talisay, The Ruins, has a story from the days before World War II.



Cruel history
'The Ruins' are the ruins of an old house. In the early 1900s, a sugar businessman named Don Mariano Ledesma Lacson (the bloody Spanish-Filipino) building was the residence of the Portuguese blood to his wife, Maria Braga.They fill the house with furniture from Asia and Europe, so the house was known as the largest and most luxurious homes in the province at that time.But this time, Don Mariano Japan who want to hear a plan to make her home as headquarters. So he asked Filipino guerrilla fighters in Negros to burn his house. There also believe, Don Mariano burned down her house because she was having a nervous breakdown after the death of Maria Braga.
      Mariano So big house, the fire burning for days before finally extinguished. What remained was a pillar, stairs, and some chunky wooden floors. Architectural heritage history proves Talisay town.


The Ruins, restored
       The ruins are now so favorite spot of tourists. With entry costs 25 pesos (about Rp6000), tourists can visit the remains of pre-war homes. On the left there is a large staircase. Can still be driven, but make sure you are not afraid of heights. You can see the view of the front garden, with a fountain lit at night.

      Below, there is a bedroom that has been restored as initial conditions. There is a wooden bed and a table, also the width of the window. This is one of the kids bedrooms Don Mariano. In the hallway next to the room, depending on the family photo.


      If you are hungry, there is a cafeteria which offers Mediterranean food, and souvenir shops (from refrigerator magnets to T-shirts and t-shirts). There is also a mini golf course for the sport rather than a history lesson. Although now without walls and roof, The Ruins still standing surrounded by sugarcane plantations. Much like Don Mariano is still standing when the house was burned.

How to get there:
Taxi from Bacolod will take approximately 30-45 minutes. If you drive a car, go to Bata (Pepsi bottling plant) and heading east. From there, there will be a guide that guides you to The Ruins. You can also ask the locals. (Cecile Baltasar)

More info: http://www.bacolodcityguide.com/the-ruins-talisay-city

Wisata Sejarah Filipina


Bagi orang Filipina, yang terkenal dari provinsi Negros Occidental adalah makanan enaknya, juga harga yang terjangkau. Tetapi selain itu, Negros Occidental juga kaya akan sejarah dan budaya.


Contohnya adalah kota Talisay, yang berbatasan dengan Bacolod (kota yang berdiri sejak pertengahan 1700-an) dan Silay (kolonial Spanyol masuk sejak abad ke-16).



Sekitar 10 km dari Bandara Internasional Bacolod-Silay, tujuan wisata paling terkenal di Talisay, The Ruins, punya cerita sejak masa sebelum Perang Dunia II.



Sejarah kejam

The Ruins adalah reruntuhan sebuah rumah tua. Pada awal 1900-an, seorang pengusaha gula bernama Don Mariano Ledesma Lacson (yang berdarah Spanyol-Filipina) membangun kediaman itu untuk istrinya yang berdarah Portugis, Maria Braga. 



Mereka mengisi rumah itu dengan perabot dari Asia dan Eropa, sehingga rumah itu pun terkenal sebagai rumah paling besar dan mewah di provinsi waktu itu.



Tetapi waktu itu, Don Mariano mendengar rencana Jepang yang hendak menjadikan rumahnya sebagai markas. Jadi dia meminta pejuang gerilya Filipina di Negros untuk membakar rumahnya. Ada pula yang percaya, Don Mariano membakar habis rumahnya karena dia mengalami gangguan jiwa setelah kematian Maria Braga.



Saking besarnya rumah Mariano, api menyala selama berhari-hari sebelum akhirnya padam. Yang tersisa hanyalah pilar, tangga, dan sebagian lantai kayu tebal. Peninggalan arsitektur yang membuktikan sejarah kota Talisay.



The Ruins, dipugar
Kini reruntuhan itu jadi titik favorit wisatawan. Dengan ongkos masuk 25 peso (sekitar Rp6000), wisatawan dapat mengunjungi sisa-sisa rumah zaman sebelum perang. Di sebelah kiri ada tangga besar. Masih bisa dinaiki, tapi pastikan Anda tidak takut ketinggian. Anda pun bisa melihat pemandangan taman depan, dengan air mancur yang diterangi lampu pada malam hari. 



Di bawah, ada kamar tidur yang telah dipugar seperti kondisi awal. Ada tempat tidur kayu dan meja, juga jendela lebar. Inilah kamar tidur salah satu anak Don Mariano. Di lorong sebelah kamar ini, tergantung foto keluarga.

Jika Anda lapar, ada kafetaria yang menyediakan makanan Mediteranian, dan toko oleh-oleh (dari magnet kulkas hingga T-shirt dan kaos). Ada pula lapangan golf mini bagi yang lebih suka olahraga ketimbang pelajaran sejarah.

Meski kini tanpa dinding dan atap, The Ruins tetap tegak berdiri dikelilingi perkebunan tebu. Mirip seperti Don Mariano yang tetap tegak berdiri ketika rumah itu dibakar.
Cara ke sana:
Taksi dari Bacolod akan menempuh sekitar 30-45 menit. Jika Anda menyetir mobil, pergilah ke Bata (pabrik pembotolan Pepsi) dan mengarah ke timur. Dari situ, akan ada petunjuk jalan yang memandu Anda ke The Ruins. Anda juga bisa tanya penduduk setempat. (Cecile Baltasar)

Info lebih lengkap: http://www.bacolodcityguide.com/the-ruins-talisay-city 


PEWARNAAN GRAF DALAM SISTEM PENJADWALAN

Guys, pernah ngalamin masalah gak sama yang namanya penjadwalan?
Kali ini mawar mau ngeshare tentang penjadwalan. Penjadwalan itu emang gak ribet-ribet amat sih. tapi kalo yang mau dijadwalin punya banyak hambatan, misalnya ruangan nya terbatas, terus yang terlibat di jadwal itu orangnya punya waktu terbatas alias sibuk. Ngatur jadwalnya pasti ribet juga kan!
Nah, terus Gimana sih cara ngebuat penjadwalan jadi gak ribet? Simple nya langsung aja klik DI SINI . Yang mawar share ini baru cara manualnya, entaran kalo mawar udah mahir ngebuat pemrograman. Mawar share langsung aplikasinya yah. So, di tunggu aja.

Kembali ke rutinitas Blogging...



Let's check it out guys