Sebagai daerah yang sangat kaya akan koleksi
sejarah masa lalu, Palembang juga memiliki banyak ragam seni tari. Dari
imajinasi dan khayalan terhadap zaman keraton Kerajaan Sriwijaya pada abad VI
SM, yang sangat tersohor dengan ekspansi wilayah dan pusat Agama Budha sampai
zaman keemasan kesultanan Palembang Darussalam. Tahapan sejarah masa lalu
itu sampai kini memberikan banyak inspirasi bagi masyarakatnya. Salah satunya
adalah tarian. Menurut Elly Rudi, salah seorang koreografer (penata tari) di
Palembang, yang terkenal dengan tari tradisi Palembang adalah tari Gending
Sriwijaya. Tari tersebut melukiskan kegembiraan gadis-gadis Palembang saat
menerima tamu yang diagungkan. Tepak yang berisi kapur, sirih, pinang, dan
ramuan lainnya dipersembahkan sebagai ungkapan rasa bahagia.“Tidak sebatas itu,
tari Gending Sriwijaya yang juga diiringi gamelan dan lagu yang berjudul sama
juga merupakan sebuah ungkapan terhadap indahnya kehidupan keraton,”
katanya. Elly menambahkan, penciptaan tari Gending Sriwijaya dilakukan
jauh sesudah kehidupan Kerajaan Sriwijaya. Syairnya diciptakan oleh Nungtjik
AR, lagu diciptakan oleh Dahlan Mahiba,
dan penarinya adalah Sukainah Rozak. Sebagai sebuah gambaran, bisa juga disebut
sebagai imajinasi para pengarangnya. Tari Gending Sriwijaya memang sangat
menggambarkan kehidupan waktu itu,” katanya. Sehingga banyak orang kemudian
mengagumi tarian tersebut. Bahkan, ketika menyebut tradisi Palembang, orang
pasti akan menyebut tari Gending Sriwijaya, lengkap dengan syair dan irama
lagunya. dia juga mengatakan seiring perkembangan waktu, tari tradisi
Palembang pun mengalami pergeseran. Bukan perubahan tari secara
fundamental, namun para seniman semakin berani dan bisa berkreasi. Salah
satunya adalah tari Kipas. Tari yang memiliki dasar gerak dan pakem dari tari
Batanghari Sembilan itu, memiliki kekhasan sendiri.
“Walau
kreasi, tapi tidak lepas dari gerak tradisional tari Sumsel,” katanya. Masih
menurut Elly, tari Kipas yang disebut juga tari Lenggok Musi tersebut,
diciptakan sebagai jawaban terhadap kondisi kekinian, misalnya masalah politik
dan ekonomi yang tidak menentu. “Orang sekarang suka bersaing dan cepat
sekali emosi,” katanya. Kipas, kemudian menjadi simbol penyejuk, sehingga bila
menontonnya, hati setiap orang akan luluh dan mampu memberikan kesan dan niat
untuk mengubah diri. Selain itu, Lenggok Musi menjadi perlambang indahnya
Sungai Musi. Corak tradisi Palembang menjadi ciri tak terpisahkan. Musik yang
digunakan pun sangat khas, yaitu akordion, gamelan, gendang melayu, gong, dan
gitar tunggal. Bila dilihat dari sisi sudut itu, siapa bilang tari tradisi
Palembang tidak bergerak dinamis.
Macam
– macam tarian palembang
1. Tari Gending
Sriwijaya
adalah tari
penyambutan dari Kota Palembang. Tari ini melukiskan kegembiraan gadis-gadis
Palembang saat menerima kunjungan tamu yang diagungkan. “Tepak” yang berisi,
kapur, sirih, pinang, dan ramuan lainnya dipersembahkan sebagai ungkapan rasa
bahagia.
2. Tari Genta Siwa
Tari Geta Siwa
merupakan tarian persembahan atau pemujaan yang menggambarkan keagungan Dewa
Siwa. Tarian ini juga melukiskan keagungan Kerajaan Sriwijaya, gerakan-gerakan
dalam tarian ini merupakan kolaborasi dari tari Gending Sriwijaya, tari Tanggai
dan tari Lilin.
2. Tari Tampak Rebana
Tari Rampak Rebana
adalah sebuah tari garapan baru yang bersumber dari musik sarafol anam dan tari
Rodat. Akan tetapi penata tari hanya mengambil sebagian kecil dari bunyi
pukulan terbangan dan gerakan yang terdapat pada musik sarofal anam dan tari
Rodat, sehingga pada tari Tampak Rebana ini musik tidak hanya dimainkan oleh
pemain musik tetapi juga dapat dimainkan oleh penari.
3. Tari Dana
Rasa gembira bagi
kalangan remaja ketika mereka bertemu dengan teman-temannya, saling
bercengkrama dan saling bercanda ria. Perasaan tersebut diwujudkan melalui
ayunan langkah dan lenggak-lenggok tangan yang dibawakan oleh remaja-remaja
dalam tari Dana ini. Biasanya tarian ini dibawakan secara berpasangan tetapi
perkembangan sekarang tarian ini umumnya dibawakan oleh laki-laki saja.
4. Tari Melati
Karangan
Tari ini menggambarkan
tentang keagungan para gadis dan ibu daerah Palembang dengan ciri khasnya
masing-masing. Lenggak dan subangnya itulah ciri khas gadis Palembang,
sedangkan baju kurung dan selendang merupakan ciri khas ibu-ibu dari Palembang.
5. Tari Lenggok Musi
Tarian ini diilhami oleh
alunan dan sentakan riak gelombang Sungai Musi. Kipas adalah lambang kesejukan.
Setiap orang yang kepanasan pasti berkipas-kipas agar tubuhnya merasa sejuk.
Sebagai lambang kedamaian-kesejukan, kipas dipakai sebagai properti
terima kasih gan atas informasi nya
BalasHapusjangan lupa kunjungi juga situs kami di
http://stisitelkom.ac.id
Okeh...
BalasHapusnanti aku mampir ya!
makasih banyak ya pujiannya,,