Translate

Rabu, 04 Juli 2012

Australia Perkenalkan Pajak Karbon Kontroversial


Sydney (AFP/ANTARA) – Australia pada Minggu memperkenalkan sebuah pajak karbon kontroversial dalam rangka mengatasi perubahan iklim, dan perdana menteri Julia Gillard menentukan langkah itu di tengah-tengah peringatan bahwa pajak tersebut akan melumpuhkan dunia industri.

Pajak terkait polusi perusahaan itu, yang menyebabkan aksi demonstrasi di seluruh negara tersebut, akan memaksa sekitar 350 perusahaan pembuat polusi untuk membayar senilai 23 dolar Australia (sekitar Rp220.714) dari setiap ton karbon yang mereka produksi.

Ketentuan itu diberlakukan pada hari yang sama dengan aksi unjuk rasa kontroversial tersebut, mereka menentang keras Pajak Sumber Daya Mineral tersebut pada bijih besi dan batubara yang membantu menggulingkan mantan perdana menteri Kevin Rudd. 

Namun Gillard justru memperkenalan pajak karbon tersebut di Australia, yang merupakan salah satu pencemar per kapita terburuk di dunia. 

“Bangsa kita sudah terlibat dalam sebuah perdebatan selama bertahun-tahun tentang penetapan harga karbon dan mengatasi perubahan iklim, dan kami sudah menetapkan ini,” kata Gillard kepada Australian Broadcasting Corporation. 

Pemerintah berharap program itu akan diberlakukan pada 2020, dan dinyatakan polusi karbon Australia setidaknya akan berkurang 159 juta ton per tahun - setara dengan mengurangi 45 juta mobil di jalanan. (ai/tp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar