Translate

Jumat, 15 Juni 2012

Seputar PMRI



By SRI HANDAYANI
email: sri.handayani19@rocketmail.com
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PMRI (PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA)
Sejarah mata pelajaran matematika yang ada di Indonesia cukup panjang. Dan didalam masa atau periode sekarang ini,
proses pembelajaran berubah dari yang tadinya teacher center menjadi student center. Teacher center yaitu dimana segala
sesuatu didalam proses pembelajaran berpusat pada guru yakni dalam pemberian bahan untuk materi yang akan dipelajari,
menjelaskan atau memberikan informasi atau materi secara terus menerus tanpa adanya interaksi dari murid dan tanpa
adanya reaksi aktif dari murid. Sedangkan student center lebih ditekankan pada keaktifan siswa dikelas, interaksi siswa baik
dengan murid yang lain, guru dan lingkungannya, kreatifitas siswa dalam menemukan dan menyelesaikan suatu
permasalahan yang dihadapi.
PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) muncul sebagai metode khusus untuk matematika.
PMRI digagas oleh sekolompok pendidik matematika di Indonesia.
Motivasi awal ialah mencari pengganti matematika modern yang ditinggalkan awal 1990-an. Pengganti matematika modern
diharapkan ramah dan diterima oleh siswa, tidak menjadi menakutkan bagi siswa, dan dapat menaikkan prestasi siswa di
bidang matematika dan dapat bersaing di kanca internasional. Setelah menunggu lamanya akhirnya ditemukan jawabannya
yaitu lewat RME (Realistic Mathematics Education) yang telah berhasil diterapkan di Belanda sejak 1970-an dan juga di
beberapa negara lain, seperti di Amerika Serikat (disebut,a.l., Mathematics in Context).
PMRI merupakan suatu gerakan untuk mereformasi pendidikan matematika di Indonesia. Jadi bukan hanya suatu metode
pembelajaran matematika, tapi juga suatu usaha melakukan transformasi sosial (Sembiring, 2007). Dimana karakteristiknya:
a. Siswa lebih aktif didalam berpikir
b. Konteks dan bahan ajar terkait langsung siswa dan lingkungannya.
c. Guru lebih aktif dalam merancang bahan ajar dan kegiatan di kelas
PMRI merupakan proses pembelajaran dengan memasukkan unsur-unsur budaya, adat, alat permainan dan lainnya yang
bersifat tradisional. Sehingga siswa lebih dekat dengan matematika yang diajarkan, siswa lebih tertarik dengan matematika
dan juga siswa akan lebih mudah untuk mengingatnya. PMRI merupakan suatu perubahan terhadap mata pelajaran
matematika sekarang ini. Dan untuk keberlangsungan dan keberhasilan PMRI ini, maka guru dituntut aktif, pintar memancing
kreatifitas siswa dan guru juga dituntut untuk melakukan perubahan sikap terhadap siswa didalam kegiatan mengajar.
(Gravemeijer, 2010) Reformasi pendidikan matematika beralaskan dua tiang:
a) Pertama adalah kemampuan guru menciptakan budaya kelas yang berorientasi permasalahan dan
mengajak siswa dalam pengajaran yang bersifat interaktif
b) Kedua, merancang kegiatan pelajaran yang dapat menemukan kembali metematika bersama dengan
kemampuan guru menolong proses penemuan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar