Oleh: Otong Suhyanto, M.Si
Pendahuluan
Para ahli statistik dan seorang peneliti sangat berkepentingan dalam melakukan penarikan kesimpulan mengenai sesuatu populasi berdasarkan data sampel. Ketika seorang guru dihadapkan pada permasalahan untuk meningkatkan level penyerapan materi ajar, ia ingin memahami apakah metode campuran antara ceramah dan diskusi lebih baik dibandingakan metode tradisional yang hanya menggunakan metode ceramah. Ketika seorang petani akan bercocok tanam ia harus memilih varietas padi dan jenis pupuk serta dosisnya yang akan memberikan hasil panen maksimum. Seorang peneliti mungkin mendasarkan kesimpulannya berdasarkan data sampel. Inferensi statistik meliputi semua metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai suatu populasi (Walpole, 1982).
Inferensi statistik meliputi dua bidang utama yaitu pendugaanparameter dan pengujian hipotesis.
Dalam melakukan penelitian kita seringkali berhadapan pada suatu prosedur yang membawa kita pada penerimaan atau penolakan suatu hipotesis.
Misalkan seorang peneliti masalah pendidikan ingin mengetahui apakah penggunaan media visual untuk mata ajaran IPA lebih efektif bagi siswa tingkat dasar dibandingkan dengan metoda verbal/ceramah.
Metode Pengujian Hipotesis
Terdapat tiga metode yang digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu:• Metode tradisional
• Metode P-Value
• Metode Selang Kepercayaan.
Hipotesis yang akan diuji ini sering dinyatakan dengan H0 . Penolakan H0 akan mengakibatkan penerimaan hipotesis tandingan/hipotesis alternatif yang sering dinyatakan dengan H1 atau Ha.
Terdapat dua macam hipotesis statistik untuk setiap keadaan, yaitu hipotesis kosong atau hipotesis nol (null hypothesis) dan hipotesis alternatif (alternative hypotesis).
Hipotesis nol sering dinyatakan dengan H0 , adalah suatu hipotesis statistik yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara suatu paramater dengan suatu nilai spesifik, atau tidak terdapat perbedaan antara dua parameter. Hipotesis alternatif biasa dinyatakan dengan Ha adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara suatu parameter dengan suatu nilai spesifik tertentu, atau pernyataan bahwa terdapat perbedaan antara dua parameter.
Pendefinisian hipotesis akan sangat berpengaruh terhadap penarikan kesimpulan, pendefinisian hipotesis juga akan sangat berpangaruh ketika seorang peneliti ingin mencari nilai statistik tabel yang akan dibandingkan dengan statistik hitung. Di bawah ini diberikan tiga contoh hipotesis statistik ketika seorang peneliti menguji nilai rata-rata dari dua kelompok sampel. Pada contoh pertama, tingkat/taraf kesalahan dibagi menjadi dua bagian yang sama besar di sebelah kiri dan sebelah kanan, sehingga kalau kita mengambil taraf nyata 5%. Ketika kita mencari nilai statistik tabel, taraf nyata yang digunakan dibagi dua sama besar, sehingga menjadi 2,5%, hipotesis jenis ini sering juga disebut uji dua sisi (two-tailed). Pada dua contoh berikutnya tingkat kesalahan tidak dibagi dua, karena uji yang digunakan hanya satu pihak/one-tiled (bisa pihak kiri saja atau pihak kanan saja).
Uji Satu Arah dan Dua Arah
Bentuk-Bentuk Hipotesis
Tipe Kesalahan
Perlu ditegaskan bahwa prosedur pengambilan keputusan dapat membawa kita pada dua jenis kesimpulan yang salah,
• Kesalahan Tipe I; kesalahan tipe ini terjadi ketika seorang peneliti menolak hipotesis padahal sebenarnya hipotesis tersebut bernilai benar, kesalahan ini biasa dilambangkan dengan alpha (α).
• Kesalahan Tipe II; kesalahan ini terjadi jika seorang peneliti menerima suatu hipotesis padahal hipotesis tersebut benar, kesalahan tipe dua biasa dilambangkan dengan beta (β).
Hipotesis Nol dan Hipotesis Tandingan
Pengujian hipotesis akan dirumuskan dengan menggunakan hipotesis nol atau ditulis H0 . Hipotesis nol ini merupakan hipotesis yang akan kita uji. Penolakan terhadap H0 akan membawa kita pada penerimaan hipotesis tandingannya yang biasa kita sebut hipotesis alternatif dan biasa kita lambangkan dengan Ha atau H1 .
Tahapan Pengujian Hipotesis
Dalam melakukan pengujian hipotesis ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, tahapan itu dapat disingkat sebagai berikut:
• Membuat/mendefinisikan hipotesis, baik H0 maupun H1
• Menentukan statistik yang akan digunakan, misalkan statistik t, statistik F, statistik r dan sebagainya. Kemudian menghitung statistik hitung tersebut.
• Mencari statistik tabel, untuk menentukan statistik tabel ada dua nilai yang terlbih dahulu diketahui, yaitu menentukan taraf kesalahan (α) dan mencari derajat bebas.
• Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel, jika statistik hitung lebih kecil daripada statistik tabel, maka H0 diterima. Sebaliknya jika statistik hitung lebih besar dibandingkan statistik tabel maka H0 ditolak (H1 diterima).
•Penarikan kesimpulan, berdasarkan tahapan kelima tersebut selanjutnya mengambil kesimpulan dengan didasarkan pada hipotesis yang kita definisikan pada tahapan 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar