Uji normalitas data dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data,
antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov. Untuk
menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan langkah- langkah berikut ini.
· Entry
data atau buka file data yang akan dianalisis
· Pilih
menu berikut ini
Analyze
Descriptives
Statistics
Explore
Menu
SPSS akan tampak seperti gambar berikut.
Setelah
menu dipilih akan tampak kotak dialog uji normalitas, seprti gambar di bawah
ini
Selanjutnya:
· Pilih
y sebagai dependent list
· Pilih
x sebagai factor list, apabila ada lebih dari 1 kelompok data
· Klik
tombol Plots
· Pilih
Normality test with plots, seperti tampak pada gambar di bawah ini.
· Klik
Continue, lalu klik OK
Uji
normalitas menghasilkan 3 (tiga) jenis keluaran, yaitu Processing Summary, Descriptives,
Tes of Normality, dan Q-Q Plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan
keluaran berupa Test of Normality, yaitu keluaran yang berbentuk seperti
gambar 1-3. Keluaran lainnya dapat dihapus, dengan cara klik sekali pada objek
yang akan dihapus lalu tekan Delete.
Menafsirkan
Hasil Uji Normalitas
*
This is a lower bound of the true significance.
a
Lilliefors Significance Correction
Keluaran pada gambar di atas
menunjukkan uji normalitas data y, yang sudah diuji sebelumnya secara manual
dengan uji Lilliefors dan Kolmogorov-Smirno v. Pengujian dengan SPSS
berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah satu saja
misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari
populasi berdistribusi normal
Dengan
demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf
signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a
=
0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak
terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji
normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.).
Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.
· Tetapkan
tarap signifikansi uji misalnya a = 0.05
· Bandingkan
p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
· Jika
signifikansi yang diperoleh >a , maka sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal
· Jika
signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel
bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Pada hasil di atas diperoleh
taraf signifikansi dan untuk kelompok perempuan adalah 0.20. dengan demikian, data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar